Membangun pemuda / pemudi untuk mengenal ajaran islam lebih dalam. Membina silahtuhrrahim terhadap semua elemen umat islam. Membangun sikap positif dan membuka wawasan umat tentang sistem dakwah dalam dunia islam. Memahami arti pentingnya fungsi lingkungan islami dalam membentuk pribadi umat masa depan. Menggapai ridho Allah dan syafa’at Rosulullah SAW sebagai hasil dari aktifitas kebaikan yang terus menerus sedang kita lakukan. Menjaga budaya Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan menjaga budaya islam yang diajarkan oleh orang tua kita terdahulu.

Betapa Cintanya Rasulullah SAW kepada Umatnya?


Betapa Cintanya Rasulullah SAW kepada Umatnya?

Jika ingin melihat ketulusan cinta, maka lihatlah bagaimana cinta Rasulullah terhadap ummatnya. Mungkin di antara umat Islam banyak yang belum tahu bahwa Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam sangat mencintai umatnya. Saking cintanya kepada umatnya, beliau selalu memohon kepada Allah Ta'ala agar menyelamatkan umatnya.

Hidupnya penuh dedikasi kepada umat, waktunya habis untuk memikirkan kemaslahatan umatnya. Berjuang untuk umat, mengorbankan air mata dan darah, bahkan nyawa dipertaruhkannya untuk umat. Sampai di ujung hayatnya, umat yang jadi prioritas perhatiannya. Di akhirat pun, umat yang beliau cari untuk diberikan syafaatnya. Cintanya benar-benar tulus kepada umat.

Hadits Riwayat Muslim, Nabi Muhammad secara tak terduga berujar kepada Abu Bakr: “hai Abu Bakar, kok aku begitu merindu untuk bisa bertemu dengan saudara-saudaraku” Abu Bakar menjawab: “apa maksudmu ya Rasulullah, bukankah kami ini semua saudara-saudaramu?”
Rasulullah SAW bersabda: “Kamu semua adalah para sahabatku, bukan saudaraku. Saudaraku adalah yang belum pernah melihatku apalagi menemaniku dan bersamaku, tetapi mereka beriman kepadaku”.
Para sahabat pada bertanya bagaimana Nabi tahu kalau di antara yang mengantri ke syurga adalah umatnya. Jawab Nabi SAW: “Ya karena sebenarnya umatku pada hari Qiyamat nanti akan datang dengan wajah dan ujung tangan serta kakinya bersinar sebagai bekas berwudhu semasa hidupnya”. Nabi SAW melanjutkan: “ada yang bersinar berseri-seri wajahnya dengan bajunya dan disiapkan mimbar untuk mereka”. Lalu para sahabat ingin tahu siapa mereka? Jawab Nabi SAW:“mereka adalah yang mampu saling mencinta sesama karena Allah”.

Diriwayatkan bahwa Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam juga selalu menyimpan doa dalam setiap doa yang beliau sampaikan ke hadirat Allah SWT demi kebahagiaan umatnya di akherat kelak. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam tidak ingin umatnya dalam kesusahan. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam selalu menanyakan kesehatan siapa pun dari sahabatnya yang tak terlihat hadir dan menjenguknya jika sakit. Bahkan berpesan kuat bagi umatnya untuk selalu kasih sayang sesamanya dan bersabar dalam kesusahan dan kesempitan dengan tidak lupa banyak bersyukur.

Ada kisah menarik yang terekam dalam banyak kitab hadis, salah satunya apa yang tertulis dalam kitab shahih-nya Imam Ibn Hibban. Diriwayatkan bahwa Nabi SAW sedang berbincang santai di rumahnya bersama Sayyidah 'Aisyah radhiallahu 'anha (RA).

Beliau (Aisyah) mengatakan: "Ketika aku memandang wajah Nabi SAW , terasa ketenangan dalam diri, lalu aku katakan kepada beliau": "Ya Rasul, berdoalah kepada Allah untuknya". Kemudian Nabi SAW mengangkat tangannya berdoa kepada Allah:
للَّهُمَّ اغْفِرْ لِعَائِشَةَ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنَبِهَا وَمَا تَأَخَّرَ، مَا أَسَرَّتْ وَمَا أَعْلَنَتْ
"Ya Allah, ampunilah 'Aisyah, seluruh dosanya yang lalu dan yang akan datang. Dosanya yang terlihat dan yang tersembunyi".
Mendengar doanya Nabi SAW itu, 'Aisyah kemudian tersenyum lebar, dan tertawa. Saking senangnya, sampai-sampai ia menjatuhkan kepalanya di pangkuan Nabi SAW . Kemudian beliau mengatakan:
"Senangkah engkau dengan doaku tadi?" Sayyidah 'Aisyah menjawab: "Bagaimana mungkin aku tidak gembira dengan doamu Ya Rasulullah ?"Beliaukemudian meneruskan: "Demi Allah, itulah doaku untuk umatku setiap salat". (HR Ibn Hibban)

Pedulinya Rasulullah SAW kepada umatnya. Padahal setiap hari sudah berdakwah menyampaikan syariat agar umat terhindar dari perbuatan zalim dan dosa bahkan kesyirikan. Tapi toh kalaupun tetap ada umatnya yang menolak dakwah dan akhirnya jatuh pada kemaksiatan, masih juga didoakan oleh Rasulullah SAW .

Bahkan Tetap Mendoakan Walau Dizalimi.
Mungkin semua kita ingat bagaimana cerita Rasulullah SAW yang datang ke Thaif untuk berdakwah. Alih-alih pesan dan nasihatnya didengar, Nabi SAW malah mendapatkan lemparan batu yang akhirnya melukai wajah dan tubuhnya.

Lalu datanglah bantuan dari Allah dengan diturunkannya Malaikat Jibril AS. Jibril menawarkan 'jasa pelayanan' untuk beliau guna membalas apa yang sudah dilakukan oleh bangsa Thaif yang tidak menghormati Nabi sama sekali. Jibril menawarkan kepada Nabi SAW untuk menghancurkan kaum Thaif tersebut dengan gunung yang siap diangkat.
Bagi orang yang sedang dalam keadaan terdesak dan dalam posisi lemah, tentu tawaran tersebut sangat baik untuk diterima. Agar mereka orang-orang zalim tahu bahwa apa yang mereka lakukan itu akan berbalik kepada mereka berupa penderitaan. Itu watak manusia biasa yang maunya jika dizalimi akan balas menzalimi juga. Tapi berbeda dengan Nabi Muhammad SAW.

Bukannya mengamini apa yang ditawarkan oleh Jibril AS, beliau justru menolak dan memilih untuk mendoakan kaum Thaif tersebut. Darah akibat luka masih mengalir di wajahnya. Rasulullah mengangkat tangan lalu mengatakan:
"Allah tidak mengutusku untuk menjadi orang yang merusak dan juga tidak untuk menjadi orang yang melaknat. Akan tetapi Allah mengutusku untuk menjadi penyeru doa dan pembawa rahmat. Ya Allah, berilah hidayah untuk kaumku, sesungguhnya mereka tidak mengetahui". (HR Al-Baihaqi dalam Syu’ab al-Iman)

Indahnya akhlak Rasulullah di waktu dan kondisi yang secara manusiawi sangat wajar orang itu marah setelah mendapatkan banyak luka akibat kezaliman orang lain. Tapi Nabi SAW memang tidak diutus untuk membalas keburukan dengan keburukan. Tapi beliau diutus oleh Allah Ta'ala sebagai penebar kebaikan dan penyebar kasih sayang.

Semoga ALLAH senantisa meringankan langkah dan hati kita untuk mengikuti jejak beliau dan mencintai serta dicintai beliau…. Aamiin… Ya Rabbal ‘Aalamiin…
Baca juga :




Subscribe to receive free email updates:

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *