Salafus sholeh rahimahullah berkata:
كان صبر يوسف عن مطاوعة امرأة العزيز، أكمل من صبره على إلقاء إخوته له في الجب، وبيعه، وتفريقهم بينه وبين أبيه .
فإن هذه أمور جرت عليه بغير اختياره،ليس للعبد فيها حيلة غير الصبر, وأما صبره عن المعصية فصبر اختيار ورضا ومحاربة للنفس
Kesabaran Nabi Yusuf dikala dibujuk oleh istri bendahara mesir adalah kesabaran yang lebih sempurna daripada kesabarannya terhadap perbuatan saudaranya ketika membuang ia ke sumur, dan ketika ia di jual, dan ketika saudaranya memisahkan antara ia dan bapaknya, Karena seluruh perkara ini terjadi tanpa ada sisi pilihan darinya, yaitu tidak ada keluasan bagi seorang hamba kecuali harus sabar, Adapun sabarnya terhadap maksiat, maka ia bersifat pilihan, keridhaan, dan perang dengan jiwa.
Penjelasan:
Ketika seorang ditimpa ujian berupa musibah maka itu adalah ketentuan dari Allah yang tidak bisa tertolak, artinya jika ia bersabar maka musibah itu telah tertimpa padanya, jika ia tidak bersabarpun maka musibah itu juga sudah tertimpa padanya, maka tentu lebih mudah baginya bersabar. Contoh: Seandainya Nabi Yusuf tidak bersabar maka dia memang telah di buang di sumur, seandainya ia bersabar maka tetap pula ia telah di buang disumur, maka lebih baik baginya bersabar.
Berbeda dengan kesabaran terhadap maksiat, maka bentuknya adalah pilihan, contoh: Nabi Yusuf dibujuk istri bendahara mesir, ia diberikan pilihan, seandainya ia tidak bersabar maka ia akan dapatkan (kenikmatan sementara) namun terjerumus dalam dosa, seandainya ia bersabar maka ia tidak akan dapatkan (kenikmatan sementara itu), nah, tentu hal seperti ini lebih berat dilakukan, maka kesabaran dalam bentuk ini lebih sempurna.
Wallohu a'lam. Semoga kita semua diberikan kesabaran dalam menghadapi segala ujian.