Sebagaimana ada sebuah pepatah: Sebagaimana engkau berperilaku, maka demikianlah engkau akan diperlakukan. Ketahuilah bahwa perilaku seseorang terhadap diri kita dalam setiap aspek kehidupan adalah balasan atas perilaku kita sendiri. Jika kita sering berperilaku baik kepada orang lain, maka kita pun akan diperlakukan demikian.
Bila kita suka merendahkan, meremehkan atau membentak orang lain, bukan tidak mungkin esok atau lusa kita juga akan direndahkan atau dibentak orang. Ketika kita sering mempersulit orang lain, maka begitu pula kita akan sering mendapati kesulitan. Jika tingkah kita sering menipu atau suka melalaikan amanat, maka demikianlah orang lain akan bersikap pada kita.
Abu Qilabah, salah seorang ulama’ berpetuah:
البِرُّ لاَ يَبْلَى وَالذَّنْبُ لاَ يُنْسَى وَالدَّيَّانُ لاَ يَمُوتُ، اعْمَلْ مَا شِئْتَ كَمَا تَدِيْنُ تُدَانُ
"Kebajikan itu tak kan pernah usang, dosa tak kan pernah dilupakan, sedangkan Allah Maha Pembalas tak kan pernah mati. Lakukanlah apa yang engkau suka. Sebagaimana engkau berperilaku, maka demikianlah balasan yang akan engkau rasakan."
(Diriwayatkan oleh ‘Abdurrozaq dan Al Baihaqi dalam Az Zuhud dari Abu Qilabah secara mursal. Dikeluarkan oleh Ahmad dalam Az Zuhud dari Abu Qilabah dari Abud Darda secara mauquf, yaitu perkataan sahabat Abud Darda)
"Siapa yang menanam, dia yang akan mengetam"
Ketahuilah bahwa perlakuan orang lain terhadap kita dalam setiap aspek kehidupan merupakan balasan dari perilaku kita sendiri.
Ketika seseorang menanam kebaikan, maka ia akan menuai kebaikan pula. Dan jika seseorang menanam kejelekan, maka ia akan menuai hasil yang sama. Semakin kita menghormati, memperhatikan dan mengakui kebaikan orang lain maka akan semakin besar pula penghormatan, perhatian dan pengakuan orang lain terhadap diri kita.
Sebaliknya ketika kita kerap menyakiti orang lain dengan sikap atau kata² kita maka perlakuan itu pula yang akan kita dapatkan dari orang lain.
الجزاء من جنس العمل
Balasan sesuai dengan jenis perbuatan
Oleh sebab itu, perlakukanlah orang lain sebagaimana kita ingin diperlakukan. Ketahuilah, kebahagiaan itu terletak dalam bagaimana kita membahagiakan orang lain. Tidaklah dikatakan cerdas orang yang ingin dihormati orang lain sementara dia menginginkan orang lain terpuruk.
Ingat.
كَمَا تَدِيْنُ تُدَانُ
Sebagaimana engkau berperilaku, maka demikianlah engkau akan diperlakukan. Saatnya mengintrospeksi diri. Semoga senantiasa diberikan hidayah dan taufiq-Nya.