Kerap kali guru kita Sayyidil Walid Habib Hasan Bin Ja'far Assegaf pada ceramahnya mengucapkan "Orang bae ga ada sangka jelek" begitu girohnya beliau menginginkan murid-muridnya menjadi orang yang baik, senantiasa berbuat baik dan selalu berada dijalan kebaikan (Istiqomah).
Beliau mengajarkan kita untuk menjadi orang baik dimulai dengan berprasangka baik, tentunya makna ini sebenarnya mendalam apabila kita cermati. Sebagaimana Rasul Sholallahu Alaihi Wassalam berkata:
وَعَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ(رضي الله عنه) قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللَّهِ ﷺ: إِيَّا كُمْ وَالظَّنَ، فَإِنَّ الظَّنَّ اَكْذَبُ الْحَدِيْثِ. مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ
Dari Abu Hurairah (رضي الله عنه) dia berkata, Rasulullah ﷺ bersabda: "Hati-hatilah terhadap prasangka, sebab prasangka perkataan paling bohong." (Muttafaq Alaih)
Habibana Hasan Bin Ja'far Assegaf terus menerus dengan berbagai kalimat beliau ucapkan untuk mengajak kita memulai kebaikan dengan prasangka baik dan terbiasa untuk konsisten berprasangka baik, karena dari mulai prasangka baik tersebut maka tabi'at kita akan perlahan berubah menjadi baik, berlanjut dalam keseharian menjadi pribadi yang lebih baik dan Istiqomah dalam kebaikan.
اَلمَوْتُ كَمَا عَاشَ عَلَيْهَ
Kematian datang sebagaimana kebiasaannya
Tentu dua hadist ini memiliki korelasi yang berkaitan kuat, karena sejatinya setiap individu menginginkan akhir perjalanan hidup yang baik (Husnul Khotimah), itu semua bisa kita raih atas kebiasaan kita semasa hidup. Dan sebenar-benarnya kehidupan adalah dimulai ketika kita mati.