Mungkin demikian gumam kamu tatkala sedang mendapat kesusahan atau musibah lalu dinasehati agar bersabar.
Memang sabar itu terasa berat. Betapa tidak, raga bisa jadi merasakan sakit, lisan ingin berteriak, jiwa ingin melawan, namun ujung-ujungnya kok malah disuruh diam dan menerima dengan lapang dada.
Memang, sabar sering kali mudah diucapkan di lisan namun berat dipraktekkan, walaupun hasilnya pasti baik dan pahalanya begitu besar
إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُم بِغَيْرِ حِسَابٍ
Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.
(Az Zumar 10)
Karena sabar itu berat namun pahalanya begitu besar dan efeknya luar biasa, maka Allah Ta'ala melatih kamu agar bisa bersabar. Contohnya yaitu dengan mensyari'atkan puasa seperti di bulan Ramadhan kemarin.
Ketika kamu berpuasa maka kamu dilatih bersabar menahan rasa susah dan derita, yaitu rasa dahaga, lapar, lelah dan lainnya, tanpa keluh atau kesah. Kamu sadar bahwa rasa lapar, dan dahaga yang kamu alami hanyalah sesaat dan pasti segera berlalu, demikian pula dengan segala derita dan kesusahan dunia lainnya, semua itu hanya sementara dan pasti segera berlalu.
Kamu juga dilatih untuk bersabar dari melakukan maksiat walaupun ada kesempatan dan kamupun merasa aman tiada yang mengetahuinya. Walaupun tidak ada orang yang melihat kamu, maka tetap saja kamu menahan diri dari makan, minum dan melampiaskan syahwat kamu.
Kamu menahan diri dari itu semua karena kamu sadar bahwa makan dan minum di siang hari di bulan Ramadhan adalah haram. Walau tidak ada orang yang melihat tapi kamu sadar bahwa Allah Ta'ala melihat dan mengetahui perbuatan kamu.
Sebagaimana kamu juga dilatih untuk bersabar menjalankan ketaatan kepada Allah, bangun pagi untuk bersahur, mendirikan sholat tarawih, membaca Al Qur'an, sedekah dan ibadah lainnya yang kamu laksanakan di bulan Ramadhan ini. kamu melakukan semua itu karena kamu mengharapkan pahala dari Allah.
Selain yakin bahwa itu berpahala, kamu juga sadar bahwa sebagai amalan itu berguna bagi kamu di dunia, semisal makan sahur. Walau malas, ngantuk dan alasan lainya, kamu tetap makan sahur agar tidak kelaparan di siang harinya.
Saudara ku! camkan dan kemudian terapkan ketiga jenis kesabaran di atas dalam setiap sendiri kehidupan kamu, niscaya kamu menemukan kunci bahagia hidup dunia yang sejati yaitu sabar.
Selamat berjuang menerapkan kesabaran dalam hidup kamu. Semoga Allah senantiasa memberikan pertolongan Nya