Segala sesuatu yang dilakukan Rasulullah SAW itu yang sebaik-baiknya perbuatan dan menjadi suatu keistimewaan apabila kita mengikutinya. Kabar gembira dari Baginda Rasulullah SAW, siapa yang memelihara sunnah-ku, ketika umatku yang lain sudah mulai menigalkannya, maka dia akan diberi pahala seperti orang mati syahid, pahala 50 orang mati syahid hanya dalam 1 sunnah. Yang mencintai Rasulullah ia pasti mengamalkan sunnah-sunnah nya, serta akan mendapatkan posisi di hati baginda Rasulullah SAW serta mendaptakan syafaat dari Rasulullah SAW.
Salah satu sunnah yang terlupakan ialah bersiwak, bersiwak merupakan sunnah yang tidak pernah ditinggalkan Rasulullah SAW baik di dalam rumah atau di luar rumah, dan baginda Rasulullah SAW selalu membawa siwaknya, berikut penjelasan singkat dari pada sunnah Rasululah SAW ini.
Siwak adalah kata kerja (gosok gigi) alat yang di gunakan bersiwak itu bisa menggunakan sesuatu yang keras dan berstektur seperti kain, ranting pohon zaitun atau ranting pohon sambur. Namun, siwak terbaik biasanya menggunakan akar pohon arak, terutama rantingnya yang berwarna hijau.
Kita melihat jaman sekarang sudah banyak bentuk pasta gigi dan sikat gigi berbagai macam baik dari rasanya, ukurannya, serta harganya yang membuat umat di jaman modern lebih suka memakai pembersih ini dibanding bersiwak cara Rasulullah SAW, Ketahuilah bahwa bersiwak memiliki berberapa manfaat diantaranya yaitu: menghilangkan bau tak sedap, mengharumkan mulut, dan didapatkannya pahala (sunnah).
Kita melihat jaman sekarang sudah banyak bentuk pasta gigi dan sikat gigi berbagai macam baik dari rasanya, ukurannya, serta harganya yang membuat umat di jaman modern lebih suka memakai pembersih ini dibanding bersiwak cara Rasulullah SAW, Ketahuilah bahwa bersiwak memiliki berberapa manfaat diantaranya yaitu: menghilangkan bau tak sedap, mengharumkan mulut, dan didapatkannya pahala (sunnah).
Bersiwak disunnahkan pada semua waktu sebagaimana yang disebutkan dalam hadits ‘Aisyah dari Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wasallam– beliau bersabda :
Dimana bersiwak itu mendatangkan ridho Allah, jika segala sesuatu dilakukan dan pengawalan dari pada kebaikannya akan menjadi suatu kecintaan Allah SWT dan Rasulullah SAW.
Kondisi yang bisa kita lakukan amalan bersiwak. Yakni, ketika bangun dari tidur, ketika hendak Sholat fardhu dan sholat sunnah, ketika hendak membaca al Qur’an, ketika hendak masuk rumah, serta ketika berpergian.
Tuntunan menggunakan siwak sesuai sunnah baginda Rasulullah SAW ialah pertama membaca Bismillah, mengikuti cara Rasulullah SAW menggunakan kayu arak, Dibasahkan kayu arak ini dengan air atau bisa di gigit dan di emut supaya terkstur kayu melunak, sebagaimana adab menggunakan tangan kanan, memegang kayu pakai dua jari di bawah siwak yaitu jari jempol dan jari kelingking sisanya 3 jari itu di atas siwak.
Dan disunnahkan ukuran kayu siwak tidak lebih dari satu jengkal atau jangan lebih dan tidak kurang lebih dari 4 jari. Gerakan bersiwak seperti angka 8 dimulai dari kanan ke kiri, pertama atas kemudian bawah, kanan atas, kanan bawah terus lanjut kiri bawah dan kiri, dilanjut dengan dibersihkannya langit mulut dan juga lidah dengan gerakan atas ke bawah, atas disunnahkan gerakan pengulangan sebanyak 3 kali.
Amalan doa bersiwak yang bisa di amalkan yakni:
"Allahumma bayyidh bihii asnaanii, wa syudda bihii litsaati, wa tsabbit bihii lahaatii, wa baarik lii fihi, yaa arhamar raahimiin"
السِّوَاكُ مَطْهَرَةٌ لِلْفَمِ، مَرْضَاةٌ لِلرَّبِّ
"Bersiwak itu mensucikan mulut dan diridhoi oleh Rabb (Allah)" (HR. an Nasai (1/10), Ahmad (40/241))Dimana bersiwak itu mendatangkan ridho Allah, jika segala sesuatu dilakukan dan pengawalan dari pada kebaikannya akan menjadi suatu kecintaan Allah SWT dan Rasulullah SAW.
Kondisi yang bisa kita lakukan amalan bersiwak. Yakni, ketika bangun dari tidur, ketika hendak Sholat fardhu dan sholat sunnah, ketika hendak membaca al Qur’an, ketika hendak masuk rumah, serta ketika berpergian.
Tuntunan menggunakan siwak sesuai sunnah baginda Rasulullah SAW ialah pertama membaca Bismillah, mengikuti cara Rasulullah SAW menggunakan kayu arak, Dibasahkan kayu arak ini dengan air atau bisa di gigit dan di emut supaya terkstur kayu melunak, sebagaimana adab menggunakan tangan kanan, memegang kayu pakai dua jari di bawah siwak yaitu jari jempol dan jari kelingking sisanya 3 jari itu di atas siwak.
Dan disunnahkan ukuran kayu siwak tidak lebih dari satu jengkal atau jangan lebih dan tidak kurang lebih dari 4 jari. Gerakan bersiwak seperti angka 8 dimulai dari kanan ke kiri, pertama atas kemudian bawah, kanan atas, kanan bawah terus lanjut kiri bawah dan kiri, dilanjut dengan dibersihkannya langit mulut dan juga lidah dengan gerakan atas ke bawah, atas disunnahkan gerakan pengulangan sebanyak 3 kali.
Amalan doa bersiwak yang bisa di amalkan yakni:
"Allahumma bayyidh bihii asnaanii, wa syudda bihii litsaati, wa tsabbit bihii lahaatii, wa baarik lii fihi, yaa arhamar raahimiin"
Artinya:
Ya Allah putihkan gigiku, kuatkan gusiku, berkahi aku, beri pahala aku, wahai dzat yang maha pengasih lagi maha penyayang.
Semoga kita selalu dalam ridho dan perlindungan Allah SWT, serta semoga syafa'at Rasulullah SAW selalu dalam langkah kita, Aamiin ya Rabb
Semoga kita selalu dalam ridho dan perlindungan Allah SWT, serta semoga syafa'at Rasulullah SAW selalu dalam langkah kita, Aamiin ya Rabb