Jangan terlalu banyak bergurau karena terlalu banyak bergurau karena nanti akan mematikan hati. Tidak boleh terlalu banyak berguraunya.
Dalam bergurau juga jangan berdusta. Bergurau jangan sampai berdusta atau berbohong karena Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam tidak suka. Walaupun bergurau, bohong tidak disukai sama Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam.
Dalam bergurau juga tidak menakut-nakuti. Sekarang suka ada prank, ceritanya bercanda tapi nakut-nakutin, tidak boleh. Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam tidak suka itu. Walaupun bergurau tapi dengan menakut-nakuti tidak diperbolehkan sama Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam.
Dan berguraunya Nabi SAW tidak menyudutkan dan menyinggung kecacatan tubuh. Artinya Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam tidak boleh kita bergurau menyebutkan kecacatan dan kekurangan orang. Ini yang akan membuat sakit orang tersebut. Walaupun bergurau pada saat itu dia tertawa karena gurauan kita tapi ada saat dimana akan ada rasa sedih cacatnya dan kekurangannya disebutkan. Tentunya Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam memberikan peringatan.
Terakhir jangan lupa menjaga adab. Bergurau tapi tetap menjaga adab. Melihat dengan siapa kita berguraunya walaupun sama guru kita bergurau tapi berguraunya kurang ajar atau ghalil adab. Nah ini tidak bagus, bergurau tidak melihat. Walaupun yang ingin diajak bergurau pengen bergurau harus menjaga adab.
Yang ingin saya ajak bergurau misalkan orang tua, saya harus memiliki sikap hati-hati karena yang mengajak atau ajak bicara adalah ulama, ini bicaranya musti berhati-hati, jangan sampai bergurau meninggalkan adab.