Rezeki itu seumpama ajal yang mempunyai ketetapan tersendiri. Masa-masa sulit tidak akan berlangsung selamanya. Sebab Allah telah menegaskan bahwa bersama kesulitan itu ada kemudahan.
Masa-masa sulit yang dihadapi dunia saat ini membawa ingatan kita kepada firman Allah: "Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan.
Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun".
Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk." (QS. Al Baqarah: 155-157)
Akibat dari wabah Corona ini ketakutan menjelma udara yang dihirup semua orang. Takut kedatangan ajal dan takut kehilangan rezeki.
Datangnya maut telah dipahami filosofinya oleh semua orang yaitu ia akan mendatangi semua orang. Kabar baiknya adalah bahwa seumpama ajal rezeki itu juga akan mendatangi semua orang.
Tentang maut Allah mengabarkan:
أَيْنَمَا تَكُونُوا۟ يُدْرِككُّمُ ٱلْمَوْتُ وَلَوْ كُنتُمْ فِى بُرُوجٍ مُّشَيَّدَةٍ
Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh..." (QS. An Nisa': 78)
Maka seorang mukmin dengan penuh iman dan kesadaran memahami dan mengerti bahwa dengan atau tanpa wabah ini ia akan berjumpa dengan ajalnya. Ini soal waktu yang tak terduga.
Tetapi bagi seorang mukmin akan selalu saja terngiang ditelinganya firman Allah:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ
"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam." (QS. Ali Imran: 102) Akan halnya rezeki,
simaklah sabda Rasulullah SAW ini:
إِنَّ رُوْحَ القُدُسِ نَفَثَ فِي رَوْعِي إِنَّ نَفْسًا لاَ تَمُوْتَ حَتَّى تَسْتَكْمِلَ رِزْقُهَا ، فَاتَّقُوْا اللهَ وَأَجْمِلُوْا فِي الطَّلَبِ ، وَلاَ يَحْمِلَنَّكُمْ اِسْتَبْطَاءَ الرِّزْقُ أَنْ تَطْلُبُوْهُ بِمَعَاصِي اللهَ ؛ فَإِنَّ اللهَ لاَ يُدْرِكُ مَا عِنْدَهُ إِلاَّ بِطَاعَتِهِ
"Sesungguhnya Ruhul Qudus (Jibril) membisikkan (wahyu) kepada jiwaku bahwa makhluk hidup itu tidak akan mati sampai tunai sempurna jatah rezekinya. Maka bertakwalah kepada Allah dan berbuat baiklah dalam mencari rezeki itu. Jangan sampai terlambatnya rezeki membuatmu mencarinya dengan kemaksiatan kepada Allah. Sebab, karunia rezeki di sisi Allah tidak diperoleh kecuali dengan ketaatan kepada-Nya." (HR. Al-Bazzar )
Jangan risau soal rezeki, sebab rezeki kita tidak akan salah alamat, namun kewajiban kita adalah berusaha mencari dengan cara yang halal.
Jangan khawatir, bahkan Nabi SAW bersabda:
الرزق أشد طلبا للعبد من أجله
"Rezeki itu lebih cepat bergerak mencari hamba dibanding ajalnya." Jangan gundah dan tetaplah berusaha dan rezekimu yang akan menemukanmu.
Demikian berdasarkan sabda Nabi SAW:
لو فر أحدكم من رزفه لأدركه كما يدركه الموت
"Jika salah seorang dari kalian lari dari rezekinya maka rezekinya akan tetap menemuinya sebagaimana ajal menemuinya." Tak perlu khawatir, yang memberi kita rezeki di masa lapang juga memberi kita rezeki di masa sempit. Begitu nasihat Imam Abu Hazim.
Jangan khawatir soal rezeki, sebab itu bentuk buruk sangka kepada Allah Ar Razzaq, Maha Pemberi Rezeki. Ini soal iman, ini masalah tauhid jangan kau anggap remeh.
Tenangkan hati, kita akan tetapi dicukupi oleh Allah.
Jika uangmu habis sekarang karena sedekah, belanja untuk keluarga atau kebaikan lainnya, itu pertanda akan datang rezeki yang baru.
Seperti kumismu, setelah dicukur ia tumbuh lagi. Rezekimu akan tetap ditunai sebelum ajal menjelang dan ajalmu tak akan datang sebelum rezekimu tunai diberikan.
"Mudah mudahan Allah memberikan rezeki yang halal dan penuh keberkahan,"