Allah menjadikan adanya pergantian dan pengaturan malam dan siang sebagai perputaran waktu untuk beraktifitas kehidupan manusia yang berjalan silih berganti. Allah berfirman,
هُوَ ٱلَّذِی جَعَلَ لَكُمُ ٱلَّیۡلَ لِتَسۡكُنُوا۟ فِیهِ وَٱلنَّهَارَ مُبۡصِرًاۚ إِنَّ فِی ذَ ٰلِكَ لَـَٔایَـٰتࣲ لِّقَوۡمࣲ یَسۡمَعُونَ.
"Dialah yang menjadikan malam bagi kamu supaya kamu beristirahat padanya dan (menjadikan) siang terang benderang (supaya kami mencari karunia Allah). Sesunnguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi orang-orang yang mendengar." [Yunus:67].Imam Thabari رحمه الله berkata,
Firman Allah,
"Dialah yang menjadikan malam bagi kamu supaya kamu beristirahat padanya dan (menjadikan) siang terang benderang (supaya kami mencari karunia Allah)."
supaya manusia mencukupi segala urusan duniawinya, mulai makan, minum, dan lain sebagainya, sehingga ia tak menggantungkan pemberian orang lain atau tamak. Jadi Allah menjadikan siang hari sebagai sebab perantaraan manusia agar tercukupi segala kebutuhan hidupnya.
(Tafsir Ath-Thobary, Yunus : 67)
Allah menjadikan pergerakan siang dan malam untuk kebaikan manusia.
[Ak-Mukmin: 61
ٱللَّهُ ٱلَّذِى جَعَلَ لَكُمُ ٱلَّيْلَ لِتَسْكُنُوا۟ فِيهِ وَٱلنَّهَارَ مُبْصِرًا ۚ إِنَّ ٱللَّهَ لَذُو فَضْلٍ عَلَى ٱلنَّاسِ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ ٱلنَّاسِ لَا يَشْكُرُونَ
“Allah lah yang menjadikan malam untukmu agar kamu beristirahat kepadaNya. Dan (menjadikan) siang terang benderang, Allah benar-benar memiliki karunia yang dilimpahkan kepada manusia, tetapi kebanyakan manusia tidak bersyukur.”[Ak-Mukmin: 61
Allah memang melengkapi manusia dengan rutinitas sehari-hari secara teratur bersamaan dengan pergantian siang dan malam. Dengan menjadikan waktu siang untuk bekerja dan beraktivitas, sedangkan malam untuk beristirahat dan ketenangan. Allah juga menjadikan malam berhawa dingin dan gelap hingga rasa dinginnya itu menyebabkan kekuatan yang bergerak.
Anjuran untuk bersegera bangun di pagi hari atau sepertiga malam terakhir guna mendirikan salat sunah. Bangun malam yang kemudian dilanjutkan dengan salat subuh ini disusul dengan al-qailulah atau tidur beberapa menit pada waktu tengah hari. Hal itu dimaksudkan untuk istirahat ataupun tidur di pertengahan hari.
Dan Allah mengingatkan hambanya dengan pergantian waktu siang dan malam untuk mereka manfaatkan dalam kebaikan, bukan untuk melakukan kerusakan, sebagaimana yang disampaikan para Salaf.
قال يحيى بن معاذ رحمه الله:
الليل طويل فلا تقصره بمنامك ، والنهار نقي فلا تدنسه بآثامك.
Berkata Imam Yahya bin Mu'adz رحمه الله,
Malam itu panjang namun jangan kamu perpendek dengan tidurmu. Sedangkan siang itu bersih maka jangan kamu kotori dengan dosamu.
Malam itu panjang namun jangan kamu perpendek dengan tidurmu. Sedangkan siang itu bersih maka jangan kamu kotori dengan dosamu.
Semoga Allah senantiasa memberikan hidayah dan Taufiq Nya