Qasidah Yaa Habibana Yaa Hasan adalah syair karangan dari Syeikh Ali Abdurrahman Baharmi secara khusus untuk Habib Hasan bin Ja'far Assegaf
يَاحَبِيْبَنا يَاحَسَنْ
يَاإِمَامَ أهْلِ الزَّمَانْ
نَظْرَةً مِنْكُم اِلَيْنا
وَتُزِيْلُ اْلهَمَّ عَنَّا
Wahai kekasih kami (habib) hasan
Wahai pimpinannya penduduk zaman (sekarang)
Pandangan dari anda kepada kami
Yang dapat menghilangkan kesulitan dari kami
نَتَوَسَلُ بِاْلكِرَامِ
آوْلِيَائِنَا اْلعِظَامِ
غَارَةً يَااهْلَ الْوِدَادِ
أَنْقِذُوْا اَهْلَ اْلفَسَادِ
Bertawasul kepada orang-orang mulia
Para wali-wali kami
Pertolongan kalian wahai orang-orang tercinta
Selamatkanlah orang-orang yang terkena kerusakan
سَيِّدِي مَوْلَايْ جَعْفَرِ
سَيِّدُنَا مِثْلُ الغَضَنْفَرِ
مَنْ وَرِثَ سِرَّ الْاِمَامِ
مَنْ بِهِ سُدْنَا الْاَنَامِ
Pimpinanku Tuanku (putra) ja'far
Tuanku laksana seekor singa
Yang mewarisi rahasia pemimpin
Dengan berkahnya kita memimpin kaum manusia
حَبْرُنَا مَنْ هُوْ ذُخْرُنَا
سَعِدْناَ يَوْمَ شُفْتَناَ
عَالِمُ مَجْلِسِهِ اَعْظَمْ
يَحْضُرُهُ سَيِّدُناَ المُقَدَّمْ
Ulama kami sekaligus pusaka kami
Kami pun bahagia dihari engkau memandang kamu
Seorang alim
Karena dihadiri oleh faqihil muqodam
مَجْلِسٌ لِلْمُصْطَفَى
نُوْرُهُ لِلْمُنْتَهَى
فِيْهِ تُحْصَلُ كَمْ بِشَارَةْ
ِبِهِ يَنَالُ مَكْرُوْبُنَا غَارَهْ
Majelis untuk manusia yang terpilih
Cahaya majelis nya mencapai puncak
Di dalamnya didapatkan banyak kabar gembira
Dengannya orang yang terkena kesulitan mendapatkan pertolongan
يَحْضُرُهُ سَيِّدِي حَسَنْ
هُوَ الْخَلِيْفَهْ فِي الْوَطَنْ
عَنْ حَبِيْبِ قُطْبِ مَالَانْج
بَلْفَقِيْهِ الْحَبْرِ مُعْلَنْ
Majelis tersebut dihadiri oleh Tuanku Hasan
Dialah sang kholifah di tanah air
Sebagai pengganti dari wali quthub dikota malang
Balfaqih seorang yang alim lagi dikenal
فِيْهِ سِرٌّ وَاَسْرَارٌ جَمَّهْ
كَمْ بِهِ تُدْفَعُ غُمَّةْ
وَتُزَالُ كُرْبَهْ وَظُلْمَهْ
اَلْمَدَدْ هِمَّهْ بِهِمَّهْ
Didalam majelis itu terdapat rahasia-rahasia yang banyak
Berapa banyak kesusahan tertolak berkatnya
Bahkan segala kesulitan & kegelapan
Bahkan berupa madad bantuan
ثُمَّ بِاَخِيْهِ الْاَرْفَعِ
عَالِمٌ عَلَمٌ مَعَ اْلوَرَعِ
عَبْدُ اللهِ جَامِعٌ هُوْ جَمَعْ
اَسْرَارٌ وَاَنْوَارٌ تَلْمَعْ
Kemudian dengan saudaranya yang tinggi
Seorang alim terpandang lagi waro
Dialah Abdullah seorang pengumpul yang mengumpulkan rahasia-rahasia & cahaya-cahaya yang berkilau
ثُمَّ بِاِمَامِناَ الْاَوَّابْ
يَنْفَتِحُ بِهِ كَمْ مِنْ بَابْ
مُصْطَفَى هُوْ جَامِعُ الْٰاَدَابْ
اَقْوَامُ سَادَهْ وَاَقْطَابْ
Kemudian dengan pemimpin kami yang selalu kembali kepada Allah
Dengan berkatnya berapa banyak pintu terbuka
Dialah musthofa sang pengumpul adab kaum para sadah & wali-wali quthub
مُصْطَفَى سُدْناَ اْلمِغْوَارْ
جَامِعٌ لِاَسْرَارِ اَهْلِ اْلبَارْ
يَامَنْ بِهِ يُنَاجِي اْلجَبَّارْ
اَنْتُمُ عُلَمَاءُنَا اْلكِبَارْ
Musthofa sang pemberani kita menjadi pemimpin
Pengumpul rahasia-rahasia orang-orang baik
Wahai dengannya
Kalianlah para pembesar ulama kami
وَعَادْ هُوْ ذُخْرُناَ قَاسِمْ
يَامَنْ بِهِ اللّٰهُ هُوْ خَاتِمْ
لِاَسْرَارٍ وَاَنْوَارٍ حَاتِمْ
مَنْ لَناَ حُسْنُ اْلخِتَامْ
Dan masih ada pusaka kami yaitu Qosim
Wahai yang dengannya Allah menutup
Pemasti terhadap segala rahasia & cahaya
Orang yang bagi kami sebaik-baiknya penutup
Baca juga :