SESEORANG MENGIKUTI AGAMA SAHABATNYA
Dalam sebuah hadits mulia di sebutkan,
"المرء على دين خليله "
"Seseorang akan bersama (mengikuti) agama teman dekatnya". [HR. Ahmad no. 8065, dari Abu Hurairah radiyallahu anhu]
" Haditsnya jelas, bahwa teman dekat, sahabat, teman duduk berpengaruh terhadap siapa yang bersahabat dan duduk dengannya.
(Oleh karena itu) hendaknya seorang muslim memilih teman dekat yang sholih, yang ia memperoleh manfaat dari berteman dengannya, menguatkannya dalam agamanya, dan hendaknya menjauhi teman yang jahat (buruk),
Nabi sallalahu alaihi wasallam bersabda : "Permisalan teman yang baik dan teman yang buruk ibarat seorang penjual minyak wangi dan seorang pandai besi. Penjual minyak wangi mungkin akan memberimu minyak wangi, atau engkau bisa membeli minyak wangi darinya, dan kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, bisa jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu, dan kalaupun tidak engkau tetap mendapatkan bau asapnya yang tak sedap.” [HR. Bukhari no.5534 dan Muslim no.2628].
Penyair mengatakan :
" Jika anda bersahabat dengan suatu kaum, maka bersahabatlah dengan yang terbaik dari mereka"
"Tak usah bersahabat dengan yang berakhlak rendahan, karena anda akan ikut menjadi orang rendahan"