Sebenarnya apa yang perlu kita sombongkan. Semua kelebihan kita adalah pemberian-Nya. Diberikan kemampuan berlebih, materi, kedudukkan, kesehatan, fisik yang menawan atau kepintaran. Ketika Allah mencabut kembali semua itu, kita tak memiliki kemampuan untuk melawannya. Tak berdaya, kembali menjadi manusia tanpa arti.
العظمة إزاري، والكبرياء ردائي، فمن نازعني واحداً منهما عذبته
Firman Allah Azza wa Jalla dalam hadits Qudsi, "Keagungan adalah pakaianKu, kesombongan adalah selendangKu, barangsiapa yang mencabutnya dariKu salah satu dari keduanya, maka Aku akan mengazabnya." (Hadits Qudsi riwayat Abu Daud, Ibnu Majjah, Ahmad)
Sifat mengagungkan diri, sombong atau membesarkan diri (takabbur), adalah sifat yang hanya layak bagi Allah SWT, dan langsung tidak layak bagi makhluk. Dan Allah SWT akan mengazab dan memasukkan manusia yang takabbur ke dalam neraka, wal 'iyaadzu billah. Sifat Takabbur ini dipelopori oleh Iblis la'natullah.
"Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada Para Malaikat; "Sujudlah kamu kepada Adam," Maka sujudlah mereka kecuali Iblis, dia enggan dan takabbur dan adalah dia termasuk golongan yang kafir. (Surat Al-Baqarah : 34)
Hakikat manusia yang sombong atau takabbur itu adalah seperti yang telah dijelaskan oleh Rasulullah SAW yaitu;
لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ كِبْرٍ. قَالَ رَجُلٌ: إِنَّ الرَّجُلَ يُحِبُّ أَنْ يَكُونَ ثَوْبُهُ حَسَنًا وَنَعْلُهُ حَسَنَةً؟ قَالَ: إِنَّ اللَّهَ جَمِيلٌ يُحِبُّ الْجَمَالَ، الْكِبْرُ: بَطَرُ الْحَقِّ، وَغَمْطُ النَّاسِ
"Tidak akan masuk syurga orang yang ada dalam hatinya sebesar zarah kesombongan." Seorang lelaki berkata, "Sesungguhnya lelaki tersebut menyukai pakaiannya bagus dan kasutnya bagus? " Kata Nabi S.a.w; "Sesungguhnya Allah itu Cantik dan suka kepada yang cantik, al-Kibru (kesombongan) itu ialah menolak kebenaran dan merendah-rendahkan manusia."
Jika ada orang yang sama ada dia kaya atau miskin, yang menolak kebenaran yang disampaikan oleh Rasulullah SAW melalui Al-Quran dan al-Haditsnya, dan menolak Ijma' ulama, maka itu baru dinamakan orang yang sombong. Apabila dinasihati dengan kebenaran, dia tetap akan berkeras dengan kebathilan yang ada padanya. Begitu juga jika dia suka membesarkan diri dan merendah-rendahkan serta menghina orang lain.