Paling Afdhol Zikir dengan Lisan dan Hati | Kitab Nashohidiniyyah
Kitab Nashihudiniyyah Karangan Imam Ahmad
Bersabda Nabi Muhammad SAW:
"Tidaklah beramal anak cucunya Nabi Adam As dengan suatu amalan yang lebih menyelamatkan diri nya dari siksa api neraka selain berzikir kepada Allah SWT."
"Tidaklah beramal anak cucunya Nabi Adam As dengan suatu amalan yang lebih menyelamatkan diri nya dari siksa api neraka selain berzikir kepada Allah SWT."
"Sungguh berzikir kepada Allah SWT diwaktu pagi & petang lebih afdhol (utama) dari menebas pedang-pedang dalam jihad fi sabilillah & dari bersedekah dengan menuangkan harta yang banyak."
"Permisalan orang yang berzikir kepada Allah SWT dan orang yang tidak berzikir kepadaNya itu seperti orang yang hidup & orang yang mati, seperti pohon yang subur hijau diantara pohon-pohonan yang kering. Dan orang yang berzikir diantara orang-orang yang lalai bagaikan orang yang berjuang dalam jihad diantara orang-orang yang lari dari peperangan."
Berkata para ulama:
"Paling afdhol (utama) zikir adalah yang dilakukan dengan lisan & hati bersamaan, dan berzikir dengan hati saja lebih utama daripada zikir dengan lisan saja."
"Paling afdhol (utama) zikir adalah yang dilakukan dengan lisan & hati bersamaan, dan berzikir dengan hati saja lebih utama daripada zikir dengan lisan saja."
Maka imam Haddad berkomentar:
Makna zikir dengan hati yaitu agar gambaran bentuk zikir itu mengalir pada lisan dan juga dihati serta hadir di dalamnya, contohnya seperti orang yang berzikir membaca Lailaha illallah dengan lisannya maka dia juga mengucapkan zikir tersebut dengan hatinya.
Dan kadangkala makna zikir dengan hati itu makna zikir tersebut mengalir & hadir pada lisan, contohnya seorang yang berzikir membaca Lailaha illallah dan ada makna kalimat yang mulia ini yaitu peng esa an terhadap Allah zat yang maha benar dengan ketuhanan hadir didalam hatinya.
Makna zikir dengan hati yaitu agar gambaran bentuk zikir itu mengalir pada lisan dan juga dihati serta hadir di dalamnya, contohnya seperti orang yang berzikir membaca Lailaha illallah dengan lisannya maka dia juga mengucapkan zikir tersebut dengan hatinya.
Dan kadangkala makna zikir dengan hati itu makna zikir tersebut mengalir & hadir pada lisan, contohnya seorang yang berzikir membaca Lailaha illallah dan ada makna kalimat yang mulia ini yaitu peng esa an terhadap Allah zat yang maha benar dengan ketuhanan hadir didalam hatinya.
Berkata Hujatul Islam Al Imam Gozhali RA:
Zikir itu ada 4 tingkatan
1) Berzikir dengan lisan saja
2) Berzikir dengan lisan & hati yang dipaksakan
3) Berzikir dengan lisan dibarengi dengan hati yang hadir tanpa dipaksakan
4) Menguasainya Zat yang disebutkan pada hati & tenggelamnya hati tersebut dalam berzikir kepada Allah SWT
Zikir itu ada 4 tingkatan
1) Berzikir dengan lisan saja
2) Berzikir dengan lisan & hati yang dipaksakan
3) Berzikir dengan lisan dibarengi dengan hati yang hadir tanpa dipaksakan
4) Menguasainya Zat yang disebutkan pada hati & tenggelamnya hati tersebut dalam berzikir kepada Allah SWT
Share Artikel:
============================
Keyword:
# Zikir dengan Lisan dan Hati
# Bab Zikir Kitab Nashihudiniyyah Karangan Imam Ahmad