-= PESAN DAMAI AL HABIB UMAR BIN HAFIDZ =-
*Petikan Tausiyah Al 'Allamah Al Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz, Masjid Istiqlal, Jakarta, Indonesia, 31 Oktober 2016*
Disalin oleh: Imron Rosyadi
Sebagian perkumpulan di dunia ternyata memberikan kegelapan di akhirat, membuahkan penyesalan yang dahsyat, masuk ke dalam Adzab, terhijab dari doa para Nabi, membuat orang tersebut tidak dapat datang ke Telaga Rasulullah.
Wahai orang-orang yang hadir, kalian hadir untuk siapa ? Kalian hadir demi siapa?
Barangsiapa yang hadir di majelis ini jika dalam hatinya ada campuran niat yang kurang lurus semoga hatinya diluruskan dalam barisan orang-orang yang ikhlas.
Beruntunglah karena Allah Subhanahuwata'ala memuliakan kalian yang hadir di Majelis ini. Barangsiapa yang terharamkan mendampingi para Ulama dan Auliya Allah di dunia maka terharamkan baginya mendampingi di akhirat.
Fir'aun pada masanya binasa karena kesombongannya. Dia ingin mencela Nabi Musa dengan celah kesalahan ucapan Nabi Musa. Tapi Allah menjaga segala ucapan Nabi Musa dengan ucapan-ucapan yang baik.
Allah Subhanahuwata'ala menjelaskan kebinasaan Fir'aun dan bala tentaranya di dalam Al Qur'an. Apakah semua hartanya dan kekuasaannya masih bermanfaat bagi dirinya setelah binasa? TIDAK.
Karena segala sesuatu yang indah dan bagus akan selalu milik kaum Sholihin.
Ada dua buah nama yang tertulis di tiang-tiang Arsy-Nya Allah Subhanahuwata'ala, yang pertama ALLAH SUBHANAHUWATA'ALA dan yang kedua NABI MUHAMMAD SHALLALLAHU 'ALAIHI WASALLAM.
Ketika datang Hari Kiamat, Nabi Musa bergelantungan di tiang-tiang Arsy, namun ketika Rasulullah datang Nabi Musa turun dan mengikuti Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam.
Semua para Nabi, para Shiddiqin, para Kaum Sholihin, di bawah bendera Nabi Muhammad.
Demi Allah tidak ada satu orang pun masuk ke surganya Allah kecuali dia berada di bawah bendera Nabi Muhammad.
Mintalah kepada Allah agar kita berada di bawah bendera Nabi Muhammad, Semoga Allah mengumpulkan kita semua di bawah bendera Nabi Muhammad.
Orang-orang yang memegang teguh keimanan, mereka akan dikumpulkan bersama Rasulullah. Kita menjadi umat Nabi Muhammad tanpa paksaan. Allah yang menjadikan kita menjadi umat Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam.
Namun banyak dari golongan umat ini ketika wafat dalam keadaan tidak memegang iman. Semoga kita dijadikan sebaik-baik umat Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam.
Bagaimana cara menghadapi orang yang memusuhi agama kita pun telah diatur oleh Allah Subhanahuwata'ala.
Tidak ada sesuatu yang paling menyakitkan, kecuali sebuah penghinaan yang merendahkan Allah Subhanahuwata'ala, merendahkan Rasulullah, dan merendahkan Al Qur'an
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:
*لاَ يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لأَخِيْهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ*
_"Tidak benar keimanan seseorang hingga ia mencintai saudaranya sebagaimana mencintai dirinya sendiri"_
Mereka membuat ucapan.
Tidak ada peluang untuk seseorang yang memusuhi Islam sebagaimana tidak ada peluang seseorang yang bertindak tidak sesuai dengan aturan yang ditetapkan Allah.
Kebanyakan orang yang mati syahid dari umatku ini adalah orang yang mati di atas kasur (keranjang), bahkan banyak para mujahid perang ketika wafat belum tentu hatinya niatnya tulus karena Allah Subhanahuwata'ala.
Sabarkanlah dirimu untuk duduk bersama orang yang berdoa tulus kepada Allah Subhanahuwata'ala.
Rendahkan dirimu untuk mencari Allah, siapa yang mengangkat kalian berkumpul disini.
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
بَادِرُوا فِتَنًا كَقِطَعِ اللَّيْلِ الْمُظْلِمِ. يُصْبِحُ الرَّجُلُ مُؤْمِنًا وَيُمْسِي كَافِرًا، وَيُمْسِي مُؤْمِنًا وَيُصْبِحُ كَافِرًا، يَبِيعُ دِينَهُ بِعَرَضٍ مِنْ الدُّنْيَا.
_“Bersegeralah beramal sebelum datangnya rangkaian fitnah seperti sepenggalan malam yang gelap gulita, seorang laki-laki di waktu pagi mukmin dan di waktu sore telah kafir, dan di waktu sore beriman dan pagi menjadi kafir, ia menjual agamanya dengan kesenangan dunia