Inilah sedikit penjelasan tentang majlis Nurulmusthofa yang bersambung ilmunya ke Thoriqoh `Alawiyyah, yaitu jalan yang ditempuh oleh `Ulama assholihun dari golongan sadah ‘alawiyien khusus habib hasan bin jafar assegaf . Yang mana ia adalah sebaik-baik thoriqoh.Sebagaimana habib hasan menerangkan dalam ucapan Alhabib Abdulloh bin Husein bin Thohir Rohimahullohu `anhu dalam didalam salah satu kitab beliau, yaitu :
“ Ketahuilah oleh kalian, semoga rohmat Allah tercurah atas kita, bahwa sesungguhnya paling benarnya perkataan adalah Firman Allah SWT, dan paling baiknya jalan adalah jalannya baginda Rosululloh saw.”, Alloh swt berfirman:
قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللهَ فَاتَّبِعُوْنِي يُحْبِبْكُمُ اللهُ وَ يَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُم
Yang maksudnya : Katakanlah : “jika kamu (benar-benar) mencintai Alloh, ikutilah aku, niscaya Alloh mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu “. Dan firman Alloh pula :
وَ رَحْمَتِي وَسِعَتْ كُلَّ شَيءٍ, فَسَأَكْتُبُهَا لِلَّذِيْنَ يَتَّقُوْنَ وَ يُؤْتُونَ الزَّكاةَ و الَّذِيْنَ هُمْ بِآياتِنَا يُؤْمِنُون. الَّذِيْنَ يَتَّبِعُونَ الرَّسُولَ النَّبِيَّ الأُمِّيَّ الَّذِي يَجِدُونَهُ مَكتُوبًا عِندَهُمْ فِي التَّورَاةِ وَ الإِنْجِيلِ يَأْمُرُهُم بِالْمَعْرُوفِ وَ يَنْهاهُمْ عَنِ الْمُنْكَر, وَ يُحِلُّ لَهُمُ الطَّيِّباتِ وَ يُحَرِّمُ عَلَيْهِمُ الْخَبائِثَ, وَ يَضَعُ عَنْهُمْ إِصْرَهُمْ وَ اْلأَغْلالَ الَّتِي كانَتْ عَلَيْهِمْ,فَالَّذِيْنَ آمَنُوْا بِهِ وَ عَزَّرُوْهُ وَ نَصَرُوْهُ وَ التّبَعُوْا النُّوْرَ الَّذِي أُنْزِلَ مَعَهُ أُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْن.
Yang maksudnya:”Dan rohmatKu meliputi segala sesuatu. Maka akan Aku tetapkan rohmatKu untuk orang-orang yang bertakwa, yang menunaikan zakat dan orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami. Yaitu orang-orang yang mengikuti Rosul, Nabi yang ummi yang (namanya) mereka dapati didalam Taurot dan Injil yang ada disisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang ma`ruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharomkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang dari mereka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka. Maka orang-orang yang beriman kepadanya, memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al-Qur`an), mereka itulah orang-orang yang beruntung”. Dan firman Alloh pula:
قُلْ يَا أَيُّها النَّاسُ إِنِّي رَسُوْلُ اللهِ إِلَيْكُمْ جَمِيْعًا, اَلَّذِي لَهُ مُلْكُ السَّماوَاتِ وَاْلأَرْضِ لآ إِلهَ إِلاَّ هُوَ يُحْيِ وَ يُمِيْتُ فَآمِنُوْا بِاللهِ وَ رَسُوْلِه النَّبِيِّ اْلأُمِّيِّ الَّذِي يُؤمِنُوْا بِاللهِ وَ كَلِمَاتِهِ وَ التَّبَعُوهُ لَعَلَّكُم تَهْتَدُوْن.
Yang maksudnya: Katakanlah: “hai manusia sesungguhnya aku adalah utusan Alloh kepadamu semua, yaitu Alloh Yang mempunyai kerajaan langit dan bumi, tidak ada Tuhan selain Dia, Yang menghidupkan dan mematikan, maka berimanlah kamu kepada Alloh dan RosulNya, Nabi yang ummi yang beriman kepada Alloh dan kepada kalimat-kalimatnya, dan ikutilah dia, supaya kamu mendapat petunjuk”.
وَ قَالَ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وَ آلِهِ وَ سَلَّمَ : عَلَيْكُمْ بِسُنَّتِي وَ سُنَّةِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ الْمَهْدِيِّيْنَ مِنْ بَعْدِي (او كما قال)
Yang maksudnya bersabda Rasulullah SAW: “berpegang teguhlah kalian pada sunnahku (jalanku) dan sunnahnya khulafa arrasyidin yang mendapat petunjuk sepeninggalku”.
Adapun perjalanan hidup Nabi saw di dalam ibadah-ibadahnya, kebiasaan-kebiasaannya, perkataannya, perbuatannya serta perangai budi pekertinya sangatlah masyhur, dan amatlah jelas, maka ikutilah jalan tersebut dan janganlah menyimpang dari itu, karena kebaikan itu seluruhnya terdapat di dalam ittiba’ (mengikuti), sedangkan keburukan itu seluruhnya terdapat di dalam perbuatan yang menyimpang. Alloh SWT berfirman :
وَ أَنَّ هذا صِرَاطِي مُسْتَقِيْماً فَاتَّبِعُوْه، وَ لاَ تَتَّبِعُوا السُّبُلَ فَتَفَرَّقَ بِكُمْ عَنْ سَبِيْلِه .
Yang maksudnya: Dan bahwa (yang Kami perintahkan) ini adalah jalanKu yang lurus, maka ikutilah dia, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karen