“Kenangan Al-Habib Husein Nabil Assegaf Tentang Sahabat Karibnya, Al-Habib Mundzir Al-Musawa”
Jadi teringat 2 peristiwa yang aku saksikan sendiri dengan dua mataku tentang keutamaan sahabatku ini. Suatu ketika datang seorang shaleh dan memiliki kelebihan di sisi Allah yang bermarga al-Haddad ke masjid at-Takwa di desa Aidid Tarim.
Ya, saat itu Dar al-Mustafa belum dibangun, jadi kami tinggal di ruangan kosong di atas masjid selama setahun. Orang shaleh itu mendatangi kami dan berbicara tentang mimpi Nabi Saw. Ia mengatakan bahwa mereka yang ingin bermimpi Nabi juga harus mengikuti akhlaknya dan meresapi bacaan shalawat.
“Ahh, habib ini menyindir aku.” Kataku di dalam hati yang saat itu sedang berusaha, tetapi belum juga memimpikan Nabi. Lalu ia menoleh ke wajah sahabatku dan memaksanya untuk menyebutkan berapa kali ia memimpikan Nabi, atau jika tidak mau maka habib itu sendiri yang akan menyampaikan. Sahabatku berkata: “Aku mimpi Nabi sekitar 80 kali.”
Begitupula saat Dar al-Mustafa baru selesai dibangun, aku ingat Habib Umar bin Hafidz mengabsen nama kita satu-persatu untuk menentukan kamar. Saat menyebut nama sahabatku, ia tersenyum dan kulihat tatap matanya dalam ke arah wajahnya sambil berkata: “Mundzir (pemberi peringatan), kelak engkau akan menjadi pemberi peringatan.”
Selamat jalan sahabatku, semoga Rasul dan ahl baitnya, serta para salaf pendahulu yang shaleh saat ini akan menyambutmu dengan bangga. Selamat jalan sahabat, yang memenuhi waktunya dengan perbuatan yang istimewa di sisiNya. Semoga Allah mengampuni, merahmati dan memaafkanmu. Semoga kelak kita bisa bertemu dalam keadaan yang diridhai oleh Allah dan RasulNya.
Al-Habib Husein Nabil Assegaf adalah salah seorang murid al-Habib Umar bin Hafidz. Beliau satua angkatan dengan al-Habib Mundzir bin Fuad al-Musawa. Kini beliau aktif di dunia dakwah dan aktif menulis. Akun fb beliau adalah: https://www.facebook.com/husin.nabil
Sya’roni As-Samfuriy, Tegal 18 September 2013